Apakah Take Over KPR ke BPD Lebih Menguntungkan?

Pertanyaan:

Saya memiliki KPR yang baru berjalan 4,5 tahun dari total wkt KPR yg sya pilih 20 th. Di tahun ke 4 saya sempat melakukan pembayaran ekstra dgn nominal 10 jt rupiah dari total pokok 160 jtan berharap pokok berkurang dan kedepannya cicilan kedepan bisa berubah dgn rincian potongan pokok utang akan lebih besar terpotong dri sebelumnya. Sehingga bisa berharap juga KPR bisa sedikit cepat terlunasi kedepannya. Tapi ternyata tidak justru pokok cicilan baru setelah pelunasan ekstra itu makin turun dri sebelumnya, memang cicilan keseluruhan turun dri 2jt menjadi 1,9jt turun hanya 100rb saja dgn suku bunga saat ini 12,49%. Tapi proporsi antara pokok dan bunganya justru pokoknya ikut turun ,itu yg diluar pemahaman saya melakukan pembayaran ekstra, jujur saat itu saya kecewa.

Yang ingin saya tanyakan saya saat ini berencana take over KPR ini ke BPD yang memberikan pinjaman dengan bunga 7.26% flat selama 7th, sedangkan cicilan KPR saya sebelumnya memasuki suku bunga floating dengan sisa pokok hutang saat 150.900.000an. Karena pelunasan percepat di bank BUMN lama tempat sya KPR ini ada kena pinalti 5%,belum dgn bunga berjalannya jdilah saya top up 175 jt. Jadi saya top up plafon di BPD ini 175jt utk pelunasan KPR saya, dgn cicilan flat per bulan 2,7jt flat hingga 7th. Dan jika saya memiliki dana lebih saya boleh melakukan pembayaran ekstra maksimal 3x cicilan tanpa pinalti, sedangkan kemaren di bank sebelumnya jika melakukan pembayaran ekstra kena pinalti 2,% dan hanya dibolehkan setahun 1 kali sedangkan di BPD ini saya diperbolehkan 2x dalam setahun.

Menurut mimin apakah keputusan saya jika take over ini akan menguntungkan dripada tetap melanjutkan KPR di bank sebelumnya??

 

Jawaban pertanyaan:

Untuk KPR, sebaiknya memang perlu memiliki awareness dan pemahaman yang lebih detail terkait produk yang ditawarkan oleh Bank pemberi pinjaman.

Beberapa produk menawarkan flat 3 tahun, dan selanjutnya naik bertahap tergantung suku bunga. Dan masing-masing bank memiliki syarat dan ketentuannya masing-masing.

Terkait dengan take over ke bank yang lain, perlu dihitung dengan matang, dengan masa 7 tahun pinjaman dan cicilan sebesar tersebut, maka apakah lebih menguntungkan dibandingkan dengan tetap meneruskan cicilan selama 20 tahun.

Jika lebih menguntungkan secara finansial dan secara pemikiran, maka lebih baik mengambil kesempatan untuk dapat melakukan takeover.

 

Picture of Wahyuning Widowati, M.I.Kom, CFP®, QFE ®

Wahyuning Widowati, M.I.Kom, CFP®, QFE ®

  • Qualified Financial Educator
  • Licensed  NLP COACH®
  • Approved by DR. Richard Bandler & The Society of NLP™, USA

Bagikan:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn