Apakah Pensiunan Bisa Mendapatkan Pinjaman dengan Jaminan Sertifikat Rumah?

Pertanyaan:

Mohon ijin konsultasi.

Ibu mertua saya janda pensiunan Polri, usianya sekarang 74 tahun. Setiap bulan beliau mendapat uang pensiun sekitar Rp 1.450.000,-

Beliau ingin mengajukan pinjaman dengan jaminan sertifikat rumah HGB yang sudah atas nama beliau. Keperluannya untuk memperbaiki rumah beliau.

1. Apakah kondisi tersebut memungkinkan untuk mendapatkan pinjaman ?
2. Kalau memungkinkan, intitusi apa yang bisa membantu memberikan pinjaman tersebut ?
3. Kalau tidak memungkinkan, alternatif solusi apa yang harus kami lakukan ?

Terima kasih.

Jawaban pertanyaan:

Hallo mas Purwo,

Perlu diketahui bahwa syarat kredit agunan setiap lembaga finansial itu berbeda satu dengan lainnya. Namun ada beberapa syarat umum yang perlu diketahui oleh pihak peminjam (debitur):

1. Memiliki penghasilan tetap.

2. WNI (Warga Negara Indonesia) dan berdomisili di Indonesia.

3. Memiliki agunan (rumah) dengan SHGB atau SHM.

4. Berusia maksimal 60 tahun.

 

Dengan syarat diatas saya akan jawab pertanyaan berikut:

No. #1 Tidak.

No. #2 Sekali lagi, lembaga institusi keuangan memiliki persyaratan yang berbeda satu dengan lainnya. Karena itu, perlu dilakukan research sederhana dengan mendatangi bank atau berkonsultasi dengan lembaga keuangan online lainnya yang terpercaya (diawasi oleh OJK).

No. #3 Sebelum melakukan pinjaman, ada baiknya setiap kita membuat perencanaan terlebih dahulu. Karena berapapun banyaknya uang yang kita miliki akan terasa tidak cukup jika pengeluaran yang dilakukan tidak terukur. Artinya, perencanaan keuangan (atau yang biasa disebut dengan budgeting) bisa membantu berapa angka yang benar2 dibutuhkan untuk kebutuhan renovasi rumah tersebut.

Hitung semua kebutuhan renovasi mulai dari material/bahan baku, tenaga kerja, dan biaya-biaya lain yang akan mengikuti renovasi rumah dengan pertimbangan apakah penghuni rumah perlu tempat tinggal lain saat rumah direnovasi, apakah dapur tetap dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan, dan lain sebagainya. Dengan pemikiran dan persiapan yang matang, jumlah pinjaman akan lebih tepat sasaran & dengan demikian Mas Purwo dapat menentukan jenis pinjaman yang tepat untuk kebutuhan tersebut.

Hal terakhir adalah perhitungkan cara melunasi hutang pinjaman tersebut, diluar dari budget kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh Ibu.

Semoga membantu 🙂

 

Bagikan:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn