Hallo,
Asuransi adalah salah satu instrumen finansial yang dapat menolong setiap keluarga khususnya pencari nafkah dalam mempertahankan kestabilan cashflow. Karena asuransi merupakan instrumen yang menanggung resiko kehidupan finansial di kemudian hari yang tidak dapat dihindari, seperti meninggal dunia, kecelakaan, ataupun sakit yang perlu dirawat di Rumah Sakit. Resiko ini menyebabkan pencari nafkah tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga secara finansial, sementara biaya hidup akan terus berjalan. Dengan adanya asuransi, kita dapat memindahkan resiko fiansial tersebut kepada perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi setiap bulannya atau setiap tahun. Hal ini disebut dengan risk transfer. Premi ini akan terus dibayarkan sesuai dengan perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak sampai batas waktu yang ditentukan.
Ada banyak pilihan produk asuransi di pasaran yang dapat dipilih.
Umumnya para pencari nafkah memerlukan asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi kondisi kritis karena asuransi ini menanggung resiko ketidakberdayaan si pencari nafkah. Ketiga jenis asuransi ini memastikan bahwa perusahaan asuransi yang bersangkutan akan membayarkan sejumlah uang terhadap resiko yang terjadi, sehingga cashflow rumah tangga tersebut tetap stabil, artinya kebutuhan hidup keluarga tetap terpenuhi.
Nah, untuk menentukan porsi yang pas untuk membayar premi asuransi setiap bulannya dapat dilihat dari Income Gabungan dari pencari nafkah.
100% INCOME = 10% SOSIAL + 20% (SAVING+PROTEKSI) + 70% PENGELUARAN.
Proteksi atau asuransi adalah fondasi untuk menjaga kestabilan cashflow karena manfaat finansial yang didapatkan sudah pasti lebih besar dibandingkan dengan premi yang dibayarkan setiap bulannya. Tentu saja jika resikonya terjadi. 🙂
Perlu diingat, bahwa porsi asuransi atau risk transfer ini sifatnya porsi uang yang siap hangus jika tidak terpakai atau tidak terjadi resiko. Namun, setiap pencari nafkah & keluarganya mendapatkan manfaat rasa aman & tenang (peace of mind).
Hal yang perlu diperhatikan saat akan membeli sebuah produk asuransi:
1. Pilih profil perusahaan yang terpercaya.
2. Pilih agen rekomendasi dari teman atau kerabat.
3. Prioritaskan membeli produk asuransi dengan resiko terbesar, dengan urutan seperti ini: Asuransi kesehatan, Asuransi kondisi kritis, Asuransi jiwa.
4. Sesuaikan dengan budget yang ada.
5. Beli produk asuransi di saat masih sehat atau usia muda (dibawah 20 tahun).
Semoga informasi ini dapat memberi pencerahan ya!