Bagaimana Cara Mengelola Pemasukan untuk Membayar Cicilan Utang?

Pertanyaan:

Halo Selamat Siang, saya mau tanya dan minta saran masukan tentang kondisi ekonomi saya sekarang. sebenernya saya agak malu ya ngeliat kondisi ekonomi saya sekarang. saya sudah berkeluarga dan memiliki pemasukan diatas UMR Jakarta sekitar 12-15 juta dari saya pribadi diluar pemasukan istri saya. tapi gaya hidup saya terbilang cukup konsumtif sehingga saya punya utang yang dibilang cukup besar sekitar perbulannya saya harus bayar total  7-8 juta an. saya ingin meminta saran dari para expert agar saya bisa melunasi utang dan hidup tenang, kadang saya suka gatenang walaupun saya bisa membayarnya setiap bulannya. terimakasi

Jawaban pertanyaan:

Hallo,

Mengelola keuangan dengan baik tidak terjadi begitu saja, jangan berkecil hati jika kamu saat ini merasa overbudget dengan income yang ada. Berita baiknya adalah kamu selangkah lebih maju karena kamu mau terbuka & menyadari untuk memperbaikinya.

Ada sebuah acuan (guidance) untuk mengelola keuangan yang perlu kamu & pasangan ketahui, yaitu:

Income 100% (Gabungan) = 10% Giving/Social + 20% Saving + 30% Loan + 40% Needs

Artinya, jika kamu terpaksa berhutang (misal untuk KPR, cicilan mobil, atau pembelian konsumtif melalui kartu kredit, pinjol, dll) tidak boleh melebihi 30% dari Income gabungan.

Mengelola Uang harus dimulai dengan mengelola diri sendiri, atau yang biasa disebut dengan Pengendalian Diri 🙂

Mengelola Uang tidak selalu tentang angka/hitungan, namun lebih banyak tentang bagaimana kita mengelola ekspektasi kita terhadap kondisi di luar kita dan juga di dalam diri kita.

Jika fondasi pemikiran ini sudah kamu pahami, maka kamu bisa memulai melakukan langkah berikut:

1. Hitung ulang jumlah Pengeluaran Bulanan rumah tangga, ini biasa disebut membuat Laporan Arus Kas.

Pisahkan jenis pengeluaran ini dengan pengeluaran tahunan seperti pelaporan pajak, PBB, biaya THR ART, uang pangkal sekolah anak. Hitung terpisah agar mudah dikontrol, namun menjadi catatan tersendiri untuk dibuat budgeting terpisah.

2. Jika selama ini overbudget (minus), maka kurangi pengeluaran konsumtif yang tidak diperlukan atau bisa ditunda untuk sementara waktu. Kunci dari kesuksesan pengelolaan ini juga terletak pada kemampuan kamu untuk menentukan prioritas yang sesuai dengan kebutuhan keluarga sendiri, bukan apa kata orang lain 🙂

3. Dari langkah no# 2 diatas, kamu sudah otomatis memiliki Budgeting Plan untuk kamu praktekkan ke depannya. Lakukan dengan konsisten & sambil disyukuri ya.

4. Jangan lupa, porsi 30% tadi perlu dilakukan dengan konsisten sampai semua hutang kamu terlunasi. Dan ingat, jangan mengambil hutang baru lagi.

Memang tidak mudah untuk merubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, namun saya yakin jika kita terus berusaha sambil berdoa dengan setia, hasilnya pasti ada di depan mata.

Selamat mencoba!

God bless you.

 

Regards,

Wulan Siahaan, CFP

IG: @wulansiahaan_marbun

 

Bagikan:

WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn